Selasa, 07 Juni 2011

Pertukaran Pelajar DVPPI (da Vinci Polytechnic Papua International)

Proyek pertukaran pelajar

1.   
Tujuan Proyek:
Siswa-siswi SMA harus memperluas cakrawala mereka dalam beberapa bulan ini untuk mencari sebuah Universitas dengan lingkungan belajar yang berbeda. Pengalaman ini bisa di ambil dari contoh Mahasiswa/i da Vinci Polytechnic Papua International dan juga Mahasiswa/I da Vinci di Belanda, bagaimana mereka di anugrahi dengan fasilitas yang super canggih di Belanda.

Siswa SMA yang Sederajad berkesempatan memperoleh wawasan idiologi dengan mempelajari banyak bahasa asing di da Vinci Polytechnic Papua International, oleh karena itu mereka termotivasi untuk lebih mendalam mengetahui "isi" kemudian mereka "berhak" untuk belajar dan Saling memahami budaya luar satu dengan lainnya dengan tujuan yang baik yakni dengan pertukaran Pelajar.


Mahasiswa da Vinci International Politeknik Papua benar-benar memiliki lebel "International" dengan berdasarkan pengalaman kerja minimal satu tahun, dengan kerja yang dikembangkan oleh etika yang baik, kecepatan daya tangkap dan disiplin akan memberikan kontribusi yang baik pada profesionalisasi tenaga kerja di Tanah Papua.

Negeri Belanda dengan melihat sejarah masa lalu telah memberikan sumbangan yang sangat besar untuk berkontribusinya didalam kelangsungan dan peningkatan mutu pendidikan melalui memfasilitasi proyek-proyek penelitian kepada Mahasiswa/i di da Vinci Polytechnic Papua International.

Sejarah
Sekitar 10 Universitas Tinggi di Belanda MBO - HBO memberi kesempatan di tahun 2008 untuk meresmikan  da Vinci Polytechnic Papua International di Sorong, Papua Barat, dan mereka terhubung dengan dukungan dari program "Explore" yakni Siswa/i SMA/SMK yang sederajad dapat ikut serta gabung di dalam keberhasilan peluncuran program dari Universitas kami dengan dasar program yakni English Club. Para Mahasiswa/i da Vinci dan siswa-siswi SMA/SMK dan Sederajad telah termotivasi dan didorong untuk belajar bahasa Inggris, Bahasa Belanda dan Bahasa Jepang. Sebuah delegasi dari Departemen Luar Negeri Indonesia pada tahun yang sama sekolah kami di Sorong dikunjungi dan dikejutkan oleh kemampuan tingkat bahasa Inggris dari Mahasiswa/i kami yang luar biasa.

Setara Perancis "Endemol", ALP, produser dari "Fort Boyard" dan "Koh Lanta" telah baru-baru ini melakukan syuting di Raja Ampat. Ia mengambil beberapa Mahasiswa/i da Vinci Polytechnic Papua International untuk bekerja dengan mereka baik sebagai penerjemah / interpreter untuk di bagian Purchasing Maupun Administrasi, Finance Accounting untuk bekerja di perusahaannya dan juga Mahasiswa/I kami telah memberikan kontribusi yang baik di dalam kelancaran proses pembuatan film tersebut. Meskipun di Sorong selama ini terdapat 5 institusi pendidikan tinggi dan (3 universitas), hanya satu yang dapat dipercaya yakni Politeknik Papua da Vinci International (DVPPI) dengan kemampuan Bahasa Inggrisnya.



Catatan Kaki :
Banyak orang Papua berpikir positif tentang Hindia-Belanda pada masa lalu, walaupun masih banyak hutang yang belum dibayar akibat penjajahan, Tetapi pendidikan yang harus di bayarkan sekarang bukan uang.


Problem
Pendidikan di Papua
cukup buruk. Di atas kertas semua tampak baik-baik saja dengan nilai yang tinggi dan dapat di manipulasi serta ijazah yang bisa di beli tapi bukan itu inti dari pendidikan tapi ilmu yang menjadi dasar untuk menjadi orang yang sukses. Nilai dalam Ujian Nasional yang digunakan oleh semua sekolah menengah Atas "sempurna". Bahkan ada sekolah dengan Tingkat keberhasilan 100% kelulusan.  Namun, sebaliknya. Output balik dari "siswa SMA tersebut khususnya dalam hal bahasa Asing secara Tulisan maupun Lisan mereka tidak sempurna, pengetahuan umum jauh dari minim, matematika dan keterampilan belajar lainnya jauh di bawah standar. degradasi tampaknya hampir tak terbendung. Orangtua dari siswa/i jelas tidak menerima guru-guru yang tidak berkompeten dalam mengajar anak mereka, dan beberapa fasilitas belajar Dari sekolah tersebut yang tidak memadai, mungkin itu penyebab dari beberapa masalah dari keterbelakangan khususnya SDM (Sumber Daya Manusia) di Tanah Papua. 

Ketika siswa/i SMA mendaftar di Universitas kami, mereka mendapatkan kejutan proses disiplin yang sangat besar dari Universitas kami dengan mengadopsi sistem dari Belanda. Aturan kami sangat ketat berlaku, Penggunaan 3 Bahasa Asing dalam percakapan sehari-hari dan itu tidak boleh di langgar, dan hari-hari di mana lingkungan dalam Universitas yang relatif Mahasiswa/i menghabiskan waktu yang panjang yakni 10 Jam belajar per-hari, banyak Tugas PR, Presentasi, Proyek Ilmiah dan Kegiatan Extrakulikuler serta project-project yang tidak bisa terelakkan, semua Mata Kuliah menggunakan Bahasa Inggris dan menggunakan beberapa Bahasa seperti Dutch dan Jepang tergantung dari Mata Kuliah tersebut. 

Musim gugur tahun ini, dalam satu tahun, lebih dari separuh dari semua Mahasiswa Akan Berangkat Ke Belanda dalam Pelaksanaan Study Tour di da Vinci College di Dodrect Nederlands. Solusi Menurut visi kita, kita memerlukan "boarding" sistem di Papua, mengingat jarak yang sangat besar dan kurang infrastruktur. Kita semua harus menyadari dari dini. Selanjutnya, ini diperluas ke semua sekolah menengah. Ini mungkin tidak akan cukup. Hal-hal berikut di bawah ini juga harus disadari:

Siswa/i sekolah menengah Indonesia (SMA/SMK) (terutama di Papua), beberapa bulan kedepan akan di sekolahkan di Belanda, membuat mereka merasa lebih baik dan menyadari betapa besar jaminan pendidikan yang telah di berikan oleh DVPPI kepada mereka.  Ini akan sangat memotivasi mereka. Sebaliknya siswa dari Belanda pada waktunya mereka akan mendapat giliran melakukan kunjungan kembali ke Papua, kesan yang timbul dari kondisi ini, di mana teman-teman mereka berkesempatan untuk belajar.
Salah satu “Millenium Development Goals” sehingga dapat terwujud.

·     Mempelajari mengenai etika, kecepatan daya pikiran dan disiplin harus ditingkatkan. Indonesia yang belajar (lebih keras dalam pelatihan) harus menerima kira-kira satu tahun tinggal bersama keluarga di Belanda yang ditempatnya, yang mereka sebut tahun BBL diferensial atau (magang Pelatihan) dapat mereka ikuti. Mereka dapat memperoleh pengalaman kerja yang berharga.

·     Mahasiswa/i da Vinci Polytechnic Papua International harus memiliki peluang untuk Program Master akan dipercepat untuk menyelesaikan ini sehingga mereka dapat menjadi Dosen agar dapat memperkaya pendidikan di Papua.

·     Semua Mahasiswa/i da Vinci yang berpartisipasi dalam pertukaran ini maka harus memberikan presentasi sedikitnya kepada 150 orang. Sebagai duta pertukaran, saling pengertian di dalam budaya. Ini juga salah satu tujuan dari proyek "EXplore". 

·     Universitas da Vinci Polytechnic Papua International menawarkan program master (S2) untuk Mahasiswa/i DVPPI dan mereka harus menandatangani Kontrak di mana mereka setelah menyelesaikan studi mereka, setidaknya mengabdi 5 tahun untuk menjadi Dosen di DVPPI.

Senin, 06 Juni 2011

Keep Papua Green


KEEP PAPUA GREEN
 
Keep Papua green will be held on 28th January 2011. This event is a social activity was established from da Vinci Polytechnic Papua International. In attendance the event there is a cultivation activity which is sowing a lot of seeds fruits plantations. This is activity has an infrastructural planting shape to overcome the global warming. The problem is ozone of the earth lesser since the global warming up.

This is event a part of opportunity safety to Earth designed for the future especially used for next generations for that reason Keep Papua Green is very important for our grandchild. Imagine that in this modern era how many countries still has a forest? That’s sustain by so many buildings are standing and the land more and more limited by the time. Thus the best solution for every country to have a right to continue program such as we are want to start is Keep Papua Green. There are so many factors influence the global warming such as Illegal Logging, extend regional for develop, and less aware milieu from the people that consequences dangerous can be happened in the future. 

There are so many organizations around the world to protect the global warning such as Greenpeace collaboration to all of the countries in the world and the one which we are talking about Keep Papua Green. In this session, we can show how care us with the Earth. Start with small things to show how we care is planting some of vegetables in our garden and to do the big things with always do socialization in social organisation such as join in this project to protect our earth from global warming and climate change. 
In the globalization era some of country show that they didn’t care with they are continuing development buildings, high technology and much infrastructure which is calling metropolitan country but if you have natural environment so people said that you are still live in rural area. Both of them must be balance despite we love our country with high development but we also have to show we take care our earth with sustainability space our land with forest to animal because we have to prevent the extinct of the animal.  

This is effect will be head for climate change which arise disaster impact to all of country especially South-East Asia and develop countries. This happened because human always demand use in mining fuel, coal, earth gas and oil. Human never be satisfied with what they have it now and just wait the impact and looking for the solution ahead but virtually it was too late such as if flooding and erosion happen. 
For certain years, human have been left a carbon dioxide to the atmosphere with use fuel which are from coal, earth gas and oil.  That cause increase the natural blanket that was result climate change which purpose directs to increase temperature climate around the world. The prediction is also difficult otherwise it can be deadly. Safety for the future we can prevent now such as we less use the gas emission household in manner continuing and systematic we can prevent climate change and natural ecosystem that’s an ecology environmental issues.  

According with flash back experienced our activity such as Keep Papua Clean I and II. da Vinci Students realize that important cleanliness to make good environment. Good looking with clean between crocodile island and Wall Berlin open our eyes that clean is nice than dirty.  We were satisfied about what we have done despite that so hard taken so many stinks rubbish. Point difficult thing is to change people behavior which always throws away their rubbish without regret.  It was funny picture that people throw away their rubbish to river backside their home and they get sick Malaria, Diarrhea and etc. they harvest but they not realize. 

Keep Papua Green activity to realize people about how important take care our earth. Go Green….….!!!






DVPPI

DVPPI
da Vinci Polytechnic Papua International
Selamat pagi adik-adik semua......senang sekali bisa bertemu dengan kalian. Kakak-kakak spesial ada disini untuk kalian, mewakili sekolah kakak yaitu DVPPI  untuk memperkenalkan sedikit tentang sekolah kakak buat kalian. Sekolah kakak berasal dari Belanda  dan direkturnya juga orang Belanda lho....  kalian penasarankan...? kakak berempat akan menceritakan semua tentang DVPPI dan hari ini kami punya lima(5) topik  yaitu :
1.       sejarah DVPPI
2.       Sistem pendidikan di DVPPI
3.       jurusan-jurusan yang ada
4.       perbedaan sekolah DVPPI dengan sekolah yang lainnya
5.       sekolah renaissance.
1. sejarah DVPPI
Cerita berdirinya Da Vinci bermula pada bulan mei tahun 2005 ketika Pak J.P Wanane pergi ke Belanda dan mengunjungi sekolah da Vinci yang ada di dodrecht. Ternyata Pak Wanane sangat terkesan dengan cara belajar disana yang bisa membuat murid-muridnya rajin belajar, rajin bekerja dan semuanya sangat pintar. desember tahun 2005 Pak Danny Parengkuan diundang ke sorong dan bersama dengan Pak Wanane mereka membicarakan untuk mendirikan sekolah seperti da Vinci Dodrecht di sorong. Pada oktober 2006 dan maret 2007 Pak Danny menyeleksi dosen-dosen lokal dan adik-adik tau..dari 150 calon dosen hanya 15 orang yang terpilih. Mereka terpilih karena pintar dalam jurusannya  dan bisa berbahasa inggris aktif dan bisa mengajar dengan baik. November 2007 da Vinci diresmikan oleh puteri kerajaan Belanda yaitu puteri Maxima melalui koneksi satelit.


2. pendidikan berbasis kompetensi
Adik-adik tahu kompetensi berasal dari bahasa italia “competere” yang artinya berusaha untuk mencapai atau memenangkan sesuatu. Ada 4 element di dalam kompetensi yaitu :
1. pengetahuan, maksudnya kita harus mempunyai pengetahuan umum yang luas tentang apapun.
2. keahlian, kita harus mempunyai keahlian yang menjadi ciri khas diri  kita.
3.  sikap, kita harus  menunjukan sikap kita dan kemampuan kita dengan baik.
4. personality, kita harus menunjukan keramahan tanggung jawab dalam kehidupan sehari-hari.
3. jurusan-jurusan yang ada di DVPPI
3. majors

Da Vinci mempunyai 6 jurusan yaitu :
1.       kesehatan,  kita belajar bagaimana cara menangani pasien
2.       otomotif,  kita mempelajari cara memperbaiki alat otomotif seperti mobil dan motor.
3.       pertanian,  kita mempelajari cara mengolah perkebunan atau lahan pertanian
4.       bahasa asing, kita mempelajari berbagai bahasa asing seperti Belanda, inggris, jepang.
5.       bisnis internasional, dalam jurusan ini kita  belajar bagaimana cara menangani prroyek-proyek.
6.       pariwisata,  kita mempalajari hal-hal yang berkaitan dengan perhotelan, pemandu wisata dan travel.

4. “art and dance” ( seni dan tari)
          Da Vinci memiliki kegiatan ekstrakurikuler yaitu seni dan tari. Dalam seni kita belajar tentang melukis dan memahat sedangkan  dalam tari kita belajar tentang tarian asli dari papua seperti yospan. Tujuan dari  kegiatan “art and dance” untuk mengembangkan kebudayaan papua dan juga untuk melatih kreatifitas kita.

5.       perbedaan DVPPI dan sekolah lainnya
          A. proses belajar dan mengajar
Da vinci mempunyai metode tersendiri dalam proses belajar, yakni menggunakan sistem blok. Siswa da vinci belajar selama 8 jam 9 – 4 sore, sedangkan jam 4 – 6 sore para menyelesaikan tugas mereka.
B.Kompetensi
Da vinci mempunyai 2 sistem kompetensi, yaitu kompetensi umum dan kompetensi khusus
C. Bahasa Inggris
adalah bahasa yang digunakan oleh da vinci
d. Sekolah yang dilahirkan
naissance : birth
renaitri : terjadi lagi
Renaissance (1400-1600) adalah unculnya peradaban yang penuh dengan rasa ingin tahu terhadap ilmu dan sesuatu yang baru
Leonardo Da vinci lahir pada tahun 1452 . dia adalah seorang pelopor dari renaissance dan dia mempunyai beragam talenta.
          1. seniman
          2. penemu
          3. ilmuwan
          4. ahli mesin perang
          5. arsitek
          Da Vinci polytechnic Papua International menerapkan menerapkan sistem pendidikan lama dalam mengajar sehingga kami benar-benar berbeda dengan yang lain.
          Da Vinci polytechnic Papua International adalah sekolah yang dilahirkan kembali.
          3 kunci untuk menjadi seperti Leonardo Da Vinci :
          1.       Kemampuan menguasai komputer
          2.       Kemampuan mental
          3.       Kemampuan global
Nah.... adik-adik, itu semua tadi adalah informasi sedikit tentang DVPPI dari kakak, semoga itu bisa bermanfaat dan menjadi inspirasi dalam belajar buat adik-adik semua.  Pesan dari kakak jangan pernah malas belajar, gunakanlah waktu dengan baik dan usahakanlah untuk meraih cita-citamu setinggi bintang di langit dan sutu saat nanti kalian semua akan menjadi orang yang berguna  bagi keluarga, agama dan bangsa. Terima kasih banyak atas perhatiannya dan sampai jumpa lagi.



Present By My Juniors Freshman : ( helen,erick,fendi and adi )